Minggu, 14 Desember 2008

Garfield In My House



Ma itu memang sohib kucing banget. Apui juga salah satu kucing yang dibuang siapa kira-kira satu setengah tahun lewat. Kucing-kucing dulu juga datang sendiri ke rumah lalu betah di rumah tapi yang lain udah mati, lalu tinggal apui dan satu kucing lain yang masih sering ke rumah.
Ma bilang Apui itu cerdik dan mengerti omongan kita. Dulu pas dibiarin masuk kamar ma, awalnya dia akan tidur dulu di kain perca belakang pintu. Tapi kalau pa dan ma udah tidur, dia akan curi-curi naik ke kasur ma, tidur bareng ma. Sekarang tidak dibolehin masuk kamar lagi, mungkin pa cemburu kali. Ha3
Ternyata binatang itu pintar dan mengerti bahasa manusia ya. Manusia bagaimana? Saya rasa manusia lebih pintar lagi, pasti bisa asal jangan selalu menuntut minta dipahami tapi berusahalah memahami. Kalau sudah paham apakah kita masih bisa bilang “ayam itu menjerit-jerit minta tolong segera disembelih” atau “sapi yang menangis bahagia karena tergenapilah takdirnya di bumi sebagai santapan”… karena kita selalu berdalih tuhan menciptakan mereka untuk kita makan. 

“tidak makan lagi bukan karena agama, tapi karena **** hadapilah sepotong daging dipiringmu, kamu akan tau mengapa?”

3 komentar:

chaiyen mengatakan...

aku suka liat kucing. mungkin karna kucing memiliki dirinya. tak tunduk kepada manusia

chaiyen mengatakan...

jadi ingat ama ku
kalo ngasih makan kucing (ga tau kucing darimana aja) makanannya akan dipanasin dulu (karna ama sukanya makan yang panas :)

Anonim mengatakan...

Hihi, iya karena tingkah kucing menyebalkan gitu jadi bikin gemes