dibelaian peri-peri bunga
dirangkulan sayapnya----
tadi bermimpi, berada entah di mana. di depan sana ada sebuah bangunan tua, rupanya itu adalah pengadilan 'hati'. di dinding pintu ada plang bertulis hakim ketua :Tuhan. rasa penasaran mengalir, ku dorong pintunya perlahan. ruangan itu begitu sepi, hanya ada 2 orang di sana. itukah hakim dan terdakwa, tanyaku dalam hati. kedua orang itu bak pinang dibelah dua, sekilas mata tak ada yang beda. bingung... yang satu mendakwa yang lain, seperti yang kita saksikan di pengadilan. itukah Tuhan? tanya aku. kututup pintu itu kembali lalu berkata " aku rasa Tuhan tidak pernah menghakimi manusia". lalu aku terbangun, ternyata aku cuma bermimpi.
Kalau Dia memang Maha Adil, apakah perlu menghakimi?
6 komentar:
Setuju aja deh. Tuhan maha adil bukan berarti butuh mengadili karena Dia adil dengan caranya sendiri
...lalu aku terbangun, ternyata aku cuma bermimpi...
atau mimpi itu yang mimpikan aku?
@Nara
yah kadang saya berpikir kenapa pas lagi susah, sedih, sakit dll banyak orang yang menyalahkan tuhan. apakah benar Tuhan yang menghakimi? :)
@Chaiyen
saya rasa mimpi itu yang mimpikan aku karena aku tidak pernah bermimpi itu.
cuma sering memimpikannya dalam hati :)
rasanya...setelah selesai mencipta pada hari keberapa itu. tuhan udah capeee...dan serahkan masalah2 lainnya untuk diberesin manusia saja
mungkin karna tugas2 berat itulah tuhan beri inspirasi ke linnaeus untuk namain kita: Homo sapiens. alias si bijak
yeee..you can make it man! gitu kali ya tuhan mo bilang :)
yeah... you can make it man!! yo yo yo
dan tentunya dunia itu indah kalau ada kamu(Homo Sapiens)
:)
Posting Komentar