Selasa, 04 November 2008

Catatan DI DaKeng

mendaki gunung membuat saya ingat tentang hidup, ada kalanya hidup itu mencapai kesuksesan, berada di atas dengan segala kemewahan dan ada kalanya hidup harus terhempas ke bawah dengan berbagai kegagalan. saat menyadari hidup itu tidak lebih dari roda yang terus berotasi maka hidup akan menjadi lebih hidup. saat sukses tidak menjadi sombong dan saat gagal akan teringat untuk berusaha kembali.
(Pemandangan kota taizhong dari atas DaKeng Scienic Area)

Saat ingin sukses haruslah bersusah payah seperti saat mendaki dan otomatis saat gagal akan terasa mudah seperti saat turun gunung. itulah yang membuat hidup sama dengan mendaki gunung: semuanya terletak di proses. kamu tidak akan tahu akan yang terjadi di hidupmu seperti kamu tidak akan tau apa yang akan kamu temui selama proses pendakian dan penurunan. apakah kamu akan disambut oleh tarian kupu-kupu atau gigitan ular berbisa.

saat di puncak gunung saya selalu menyempatkan diri untuk bermain ayunan. entah mengapa saya selalu suka perasaan saat naik ayunan. saya akan mengayunkan sekeras mungkin. perasaan itu seperti terbang bebas leluasa tanpa beban. apa mungkin karena setiap manusia adalah peri yang kehilangan 2 sayapnya. dan suatu saat mereka pasti akan merindukan terbang dengan 2 sayap itu.
seperti biasa, selesai bermain ayunan selalu cari objek-objek bagus. lalu ketemulah dengan teman kecil satu ini. saya kesusahan memotret karena dia dengan lincahnya lari ke sana sini. pemiliknya dengan ramah menawarin untuk mengendongnya. lalu say cheese.....clickkkk.. kalau kalian tidak keberatan untuk menyapa temanku yang begitu manis.








begitulah sebuah proses pendakian, tidak akan pernah tahu apa yang akan kita temui. hidup juga tidak beda, sebuah proses yang akhirnya selalu menyimpan banyak cerita dan rahasia. kegagalan dan kesuksesan hanyalah dari sudut mana kita memandangnya
goresan pena perjalanan
4 November 2008

Tidak ada komentar: